HUMAN INTEREST
Human interest dan street
photography dapat menjadi salah satu jenis fotografi yang memberikan pengalaman
yang sangat berharga bagi fotografer yang tertarik untuk menangkap kondisi
kehidupan manusia dalam berbagai kondisi di ruang publik. Foto human interest
umumnya lebih mudah ditemukan di jalanan. Jenis fotografi ini memungkinkan kita
untuk menangkap kejadian yang nyata dalam masyarakat. Jika Anda mulai
tertarik ke fotografi human interest/street photography dan sudah memiliki
teknik dasar fotografi yang baik, berikut adalah beberapa tips untuk
meningkatkan kualitas foto Anda ke tingkat berikutnya.
Jangan Takut Dengan Orang
Nomor satu yang menjadi masalah pada
umumnya adalah adanya rasa canggung atau takut untuk mendekati orang. Ini
bisa menjadi masalah yang cukup signifikan karena konsep fotografi ini adalah
fokus ke menangkap kegiatan manusia disekitar kita. Cara yang terbaik untuk
mengatasi rasa takut Anda, adalah memahami apa yang sebenarnya Anda takut kan
ketika Anda mendatangi seseorang – Apakah Anda pikir mereka akan berteriak pada
Anda? Apakah Anda pikir mereka akan menyerang Anda? Atau Anda berpikir mereka
akan bertindak aneh.
Dalam kenyataannya, saya tidak pernah
punya pengalaman buruk atau tidak menyenangkan terhadap saya, tapi saya juga
pernah mengalami ada orang yang menolak untuk di foto atau memberi aba-aba
supaya tidak merekam aktivitas nya, dan umumnya mereka tidak menyerang atau
bertindak kasar, dan untuk itu kita sepatut-nya meminta maaf. Tapi jangan
lakukan apa bila Anda merasa ragu mengambil foto karena berada pada daerah
kericuhan, atau ada kemungkinan kamera Anda akan dirampas.
Ada dua metode untuk mengambil foto
dari seseorang; salah satunya adalah dengan meminta izin mereka, dan yang
lainnya adalah untuk tidak meminta izin mereka. Gampang dan sederhana,
kan? Jelas, meminta izin mereka akan membunuh momen candid, tetapi Anda dapat
memperoleh beberapa potret yang sangat baik dari situasi, bahkan kadang mereka
mau kita arahkan. Kita bisa memulainya dengan menyapa terlebih dahulu dengan ramah
dan berinisiatif untuk membuka pembicaraan lebih dahulu, dan selanjutnya
segalanya akan berjalan dengan lancar.
Ketika orang melihat kamera Anda,
kadang mereka menanyakan mengapa Anda mengambil foto, dan apakah niat Anda
baik. Jika Anda mengambil snapshot dari seseorang dan mereka melihat Anda, maka
tersenyum lah padanya sembari meng anggukan kan kepala Anda. Tindakan
sederhana seperti ini mengirimkan sinyal positif dan membantu untuk menghibur
orang-orang yang mungkin waspada/curiga. Jika seseorang bertanya mengapa Anda
mengambil foto mereka, katakanlah dengan jujur bahwa dia sangat menarik dan
bagus diabadikan dalam fotografi, atau memang Anda menyukai gaya rambut nya,
pakaian yang dikenakan nya, atau kebetulan cahaya sinar yang jatuh padanya
sangat artistik. Jika Anda memutuskan untuk mendekati seseorang untuk sebuah
foto, pastikan untuk tersenyum dan bawalah ke suasana kegembiraan dalam
berkomunikasi. Kuncinya adalah untuk menempatkan orang-orang merasa lebih
santai dan akrab.
Jangan ragu dalam mengabadikan momen,
karena akan membuang banyak waktu. Maka itu, jangan terlalu banyak
menimbang-nimbang, segera lah pergi ke jalanan dan mulai lah mengambil
beberapa gambar foto, dengan demikian Anda akan menjadi lebih percaya diri.
Ingatlah untuk selalu tersenyum dan jujur dengan subjek Anda; Mereka mungkin
waspada terhadap situasi, tetapi seluruh sikap dan bahasa tubuh Anda akan
membawa ke situasi bersahabat. Juga, pastikan untuk membawa kartu nama
Anda, mungkin saja banyak orang ingin melihat snapshot mereka setelah itu
dikembangkan bila anda adalah fotografer profesional.
Belajarlah untuk mencari Momen
Banyak fotografer terutama pemula tidak
tahu mau foto apa atau bagaimana harus mengabadikan momen saat pertama kali
mereka keluar ke jalanan. Jujur saya pun tidak dapat memberitahukan Anda
gambar/suasana apa yang tepat yang harus Anda ambil. Memang untuk Street
photography lebih mudah dibanding Human Interest foto secara candid, tapi saya
cenderung untuk fokus pada apa yang sedang dilakukan orang dan ekspresi dari
wajah mereka. Bagi saya, emosi adalah bagian besar dari foto kemanusiaan atau
foto jalanan; Saya mencoba untuk menangkap suasana ceria atau suasana
sendu dengan kamera saya. Saya harus jeli untuk melihat apa yang
orang-orang di sekitar saya rasakan. Ada situasi ceria bersama-sama sambil
minum kopi, ada suasana seorang yang letih dengan kesibukan hari-hari
nya, atau seorang pria sedang melamun dan tenggelam dalam khayalannya –
semua rentang emosi itulah yang ingin saya tangkap.
Saya suka mengabadikan foto-foto orang
sedang sibuk dengan dirinya atau dengan yang dikerjakannya, membaca, berjualan,
bertransaksi, dll. Saya juga suka mencari subjek lingkungan yang kontras,
seperti seorang penjaja makanan/minuman bersahaja diantara
gedung-gedung mewah. Prinsipnya, Anda harus menemukan minat dan memotret
sesuai selera Anda sendiri.
Belajarlah untuk Menunggu Momen
Mungkin tip ini cukup berguna walaupun
membutuhkan waktu dan kesabaran, Anda harus belajar
untuk bersabar menunggu waktu untuk mendapatkan saat yang tepat.
Kecuali Anda berada di jalan-jalan kota metropolitan utama yang ramai dengan
orang ber lalu lalang, kemungkinan mendapatkan foto dengan momen yang tepat
sulit didapat. Namun, Anda dapat meningkatkan peluang Anda
dengan mencari daerah di mana cahaya atau latar belakang sempurna seperti
yang Anda suka dan kemudian menunggu. Kemungkinannya adalah ada seseorang
akan berjalan kearah Anda, dan kemudian Anda dapat mengambil gambar dengan
momen yang pas jika Anda cukup beruntung.
Banyak momen bagus terjadi disekitar
Anda, tapi gunakan mata Anda untuk mencatat titik menarik – daerah yang
cahayanya kuat atau latar belakang yang menarik, dan kemudian menunggu subjek
Anda berjalan ke frame Anda. Seperti pada pepatah, “Biarkan mereka datang
kepada Anda”.
Ambil Close-up
Orang
Mayoritas street photography saat ini
biasanya diambil dari jarak yang cukup jauh, dengan menggunakan tele atau wide.
Menggunakan lensa zoom menjadikan kita mudah terlihat karena fisiknya yang
relatif besar. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah untuk berdiri
dekat dengan seseorang dan mengambil beberapa gambar dari sesuatu diatas atas
mereka sekali berpura-pura meninjau hasil (mungkin daun pohon, iklan,
kreatiflah). Kemudian, ketika subjek anda lengah Anda turunkan kebawah, dan
langsung membidik. Banyak orang akan berpikir bahwa Anda telah mengambil gambar
dari sesuatu yang lain diatasnya dan kemudian meninjau gambar. Dengan demikian
Anda dapat memperoleh beberapa gambar memukau secara dekat. Pilihan lain adalah
dengan berpura-pura mengambil pemandangan di belakang subjek, kemudian dengan
cepat bidik foto itu saat Anda melewati subjek. Penting untuk dicatat bahwa
karena gerakan tangan Anda, Anda akan membutuhkan kecepatan rana yang relatif
cepat untuk trik ini.
Dapat juga memanfaatkan fasilitas
kamera Anda, misalkan kamera Anda mempunyai kemampuan built-in Wi-Fi. Anda bisa
membidik kan kamera anda dengan menggunakan ponsel anda seolah olah anda sedang
beselancar dalam ponsel. Dengan cara menggantung kamera di leher Anda, dan
melakukan remote control dari smartphone Anda, dan kemudian bidik tanpa orang
menyadari apa yang Anda lakukan. Saya tidak bisa bicara untuk semua produsen
kamera dan aplikasi mobile, tetapi aplikasi iOS dan Android memungkinkan
kontrol manual penuh atas beberapa tipe unit kamera.
Terakhir yang saya lakukan adalah
menggunakan mode senyap dan layar pengamat sentuh pada posisi horizontal, saya
dapat mengendalikan semua fitur kamera saya dan memfokus dimana saja saya
inginkan dengan bidikan senyap sehingga walaupun subjek kita berada 1m dalam
suasana hening pun mereka tidak akan menyadarinya. Tips ini tidak akan selalu
berhasil, tetapi dapat menjadi cara yang sangat baik untuk mencoba dan
mendapatkan close-up foto yang Anda inginkan.
Foto Jalanan Tidak Selalu Sempurna
Terakhir, Anda harus
memaklumi bahwa tidak semua fotografi jalanan sempurna. Sementara banyak
bentuk lain dari fotografi memungkinkan Anda untuk mengatur komposisi
ideal sebelumnya, terkadang saat sedang melakukan candid Anda harus memutuskan
dalam hitungan detik. Akibatnya, foto mungkin sedikit kabur atau fokus tidak
100% tepat – jangan khawatir, yang terpenting anda telah berhasil merekam
kejadian kemanusiaan dijalanan sesuai dengan intuisi Anda.
Meskipun Anda dapat memperoleh hasil
yang bagus dari perburuan Anda di jalanan, bisa saja beberapa foto
Anda yang terbaik mungkin secara ‘teknis’ tidak sempurna. Jangan
menyerah dan nikmatilah apa yang telah Anda lakukan. Karena
Anda menangkap manusia dengan lensa.
Komentar
Posting Komentar