Penyimpangan Sosial
A. pengertian
penyimpangan sosial
penyimpangan sosial adalah perilaku yang bisa
dikatakan menyimpang apabila menurut anggapan sebagian besar masyaraat itu
tidak taat aturan norma dan aturan hukum
yang ada. Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat
yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau
norma sosial yang berlaku (Budirahayu, 2013, 98). Penyimpangan sosial tidak
terbatas pada perilaku-perilaku yang terlampau melewati batas, hal-hal kecil
pun bisa termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan dianggap menyimpang
apabila ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya. Namun
fenomena yang terjadi pada saat ini menunjukkan bahwa banyak hal-hal menyimpang
yang menjadi biasa di kalangan masyarakat. Masyarakat menganggap sebuah
perilaku menyimpang yang resesif atau tidak terlalu melewati batas sebagai
perilaku normal yang wajar untuk dilakukan. Tidak sedikit masyarakat yang
justru bangga melakukan sebuah penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial
dianggap sebagai prestasi tersendiri bagi sebagian masyarakat, khususnya
masyarakat yang belum terlalu memahami tentang hal-hal yang termasuk dalam
penyimpangan sosial.
v menurut
pendapat para ahli mengenai perilaku menyimpang sosial :
a. Paul B.Horton Ia mendevinisikan
bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku yang dinyatakan sabagai
pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma kelompok ataupun masyarakat.
b. Bruce J.Cohen Ia berpendapat bahwa
perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atu kelompok tertentu dalam
masyarakat.
c. Robert M.Z Lawang Ia menyatakan
bahwa perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem tersebut untuk memperbaiki perilaku
tersebut.
d.
James Vander Sander Ia berpendapat bahwa yang dimaksud
perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di
luar batas-batas toleransi oleh sejumlah atau sebagian besar orang atau
masyarakat.
Perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh seseorang tidak terjadi begitu saja tanpa ada sebab-sebab yang
menyertainya, karena perilaku menyimpang berkembang melalui suatu periode
waktu-waktu tertentu sebagai hasil dari serangkaian tahapan interaksisosial dan
adanya kesempatan untuk berperilaku menyimpang.
B. faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan
sosial
1. Hasil Sosialisasi yang Tidak
Sempurna ( Ketidaksanggupan Menyerap Norma-Norma Kebudayaan) Apabila proses sosialisasi
tidak sempurna, maka dapat melahirkan suatu perilaku menyimpang. Proses
sosialisasi tidak sempurna terjadi karena nilai-nilai atau norma-norma yang
dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi yang dijalankan,
sehingga seseorang tidak memprhitungkan resiko yang terjadi apabila ia
melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku. Contoh perilaku menyimpang akibat ketidaksempurnaan proses
sosialisasi dalam keluarga, bahwa anak-anak yang melakukan kejahatan cenderung
berasal dari keluarga yang retak/rusak, artinya ia mengalami ketiksempurnaan
dalam proses sosialisasi dalm keluarganya.
2. Proses Belajar yang Menyimpang
Proses belajar ini terjadi karena melalui interaksi sosial dengan orang lain
terutama dengan orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang dan sudah
berpengalaman dalam hal menyimpang.Ketegangan antara Kebudayaan dan Struktur
Sosial Apabila peluang untuk mencari cara-cara dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak diberikan, maka muncul kemungkinan akan terjadinya perilaku
menyimpang. Contoh pada masyarakat feodal tuan tanah memiliki kekuasaan
istimewa atas warga yang berstatus buruh tani atau penyewa sehingga tuan tanah
dapat melakukan tindakan sewenang-wenang pada para buruh atau penyewa tanah
yaitu dengan menurunkan upah ataupun kenaikan harga sewa. Apabila
kesewenang-wenangan itu terjadi secara terus-menerus, maka dapat memicu
terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh buruh dan penyewa tanah
yaitu dengan melakukan kekerasan, perlawanan, penipuan, atau bahkan pembunuhan.
3.
Ikatan Sosial yang Berlainan
4.
Hasil Sosialisasi dari Nilai-Nilai
Subkebudayaan yang Menyimpang
C.
jenis-jenis perilaku menyimpang
a. Penyimpangan Primer
Penyimpangan primer adalah suatu
pelanggaran atau penyimpangan yang bersifat sementara (temporer), sehingga
individu yang melakukan penyimpangan tersebut masih dapat diterima oleh
kelompok sosialnya, sebab pelanggaran terhadap norma-norma umum tidak
berlangsung secara terus-menerus. Contoh penyimpangan primer adalah : terlambat
membayar pajak listrik, mencontek saat ulangan, melanggar rambu-rambu lalu
lintas.
b. Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder adalah
penyimpangan sosial yang nyata dan sering dilakukan sehingga menimbulkan akibat
yang cukup parah dan mengganggu orang lain. Contoh penyimpangan sekunder adalah
: berjudi, mencuri, seseorang yang sering mabuk-mabukan, bahkan pembunhan.
D. teori- teori perilaku menyimpang
1. perilaku menyimpang di lihat
dari sosiologi yaitu
Teori sosiologi
Teori
ini menghubungkan penyimpangan dengan ketidak mampuan untuk menghayati nilai dan
norma yang dominan di masyarakat. Ketidakmampuan mungkin disebabkan oleh
sosialisasi dalam kebudayaan yang menyimpang.
Teori
Sosiologi menyatakan bahwa seseorang
biasanya menghayati nilai-nilai dan norma-norma dari bebrapa orang yang dekat
dan cocok dengan dirinya. Jadi, bagaimanakah seseorang menghayati nilai-nilai
dan norma-norma sosial sehingga dirinya dapat melahirkan perilaku menyimpang.
Ada dua penjelasan yang dapat di kemukakan. Pertama, Kebudayaan khusus yang
menyimpang, yaitu apabila sebagian besar teman seseorang melakukan perilaku
menyimpang maka orang itu mungkin akan berperilaku menyimpang juga. Sebagai
contoh, beberapa study di Amerika, menunjukkan bahwa di kampung-kampung yang
berantakan dan tidak terorganisir secara baik, perilaku jahat merupakan pola
perilaku yang normal (wajar).
2. perilaku menyimpang di lihat dari
antropologi yaitu
Teori antropologi
Teori
ini menghubungkan penyimpangan dengan segala tingkah laku orang-orang yang ada
di sekitar individu. Permasalahan antropologi ini akan menjadi luas karena
pengaruh oleh lingkungan sosialnya yaitu orang-orang yang di mayarakat.
Dengan menggunakan teori ini, Robert
K. Merton mencoba menjelaskan penyimpangan melalui struktur sosial. Menurut
teori ini, struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis
saja, tetapi juga menghasilkan perilaku menyimpang. Dalam struktur sosial
dijumpai tujuan atau kepentingan, di mana tujuan tersebut adalah halhal yang
pantas dan baik. Selain itu, diatur juga cara untuk meraih tujuan tersebut.
Apabila tidak ada kaitan antara tujuan (cita-cita) yang ditetapkan dengan cara
untuk mencapainya, maka akan terjadi penyimpangan.
Dalam
hal ini Merton mengemukakan tipologi cara-cara adaptasi terhadap situasi, yaitu
konformitas, inovasi, ritualisme, pengasingan diri, dan pemberontakan (keempat
yang terakhir merupakan perilaku menyimpang). Perhatikan tabel di bawah ini.
3.
perilaku menyimpang di lihat dari
psikologi yaitu
teori psikologi
teori ini menghubungkan penyimpangan dengan segala tingkah
laku orang-orang akan tetapi penyimpangan ini masuk penyimpangan pemikiran yang
mana tingkah laku yang berasal dari akal sehat atau kata lain si penyimpang
tahu pada itu salah akan tetapi orang itu tetap melakukan perbuatan itu karena
susah untuk meninggalkan karena kebiasaan yang tertaman di dalam akal dan
pikirannya dan juga dalam tubuh si pelaku tersebut Teori menganggap bahwa ketidakmampuan menyesuaikan
diri secara psikologislah yang merupakan penyebab penyimpangan.
Teori ini memiliki kaitan yang erat dengan
teori biologis. Teori ini berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan
kepribadian berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku menyimpang karena
perilaku menyimpang sering kali dianggap sebagai suatu gejala penyakit mental
4.
perilaku menyimpang di lihat
dari kriminologi yaitu
teori kriminologi
teori ini menghubungkan penyimpangan dengan
segala tingkah laku orang-orang juga masyarakat sekitar, kriminologi ini luas
pembahasananya yaitu berasal dari kriminal yang mana pelangaranya di laku oleh
seorang berpilaku yang tidak taat aturan yang di landasankan oleh hukum.
Penyimpangan kriminologi atau kriminal merupakan kegagalan kelompok-kelompok
sosial konvensional untuk mengikat individu agar tetap konform. Seperti:
keluarga, sekolah atau institusi pendidikan dan kelompok-kelompok dominan
lainnya.
Kriminologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan. Nama kriminologi yang ditemukan
oleh P. Tonipard (1830-1911) seorang ahli antropologi Perancis, secara harfiah
berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan atau penjahat dan “logos”
yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat berarti ilmu tentang
kejahatan atau penjahat. (Toto Santoso, Achyani Zulfa, 2002: 9).Kriminologi
lahir dan kemudian berkembang menduduki posisi yang penting sebagai salah satu
ilmu pengetahuan yang interdisiplin dan semakin menarik, bergerak dalam dua
“roda besar” yang terus berputar dalam perubahan pola-pola kriminalitas sebagai
fenomena sosial yang senantiasa dipengaruhi oleh kecepatan perubahan sosial dan
teknologi. Roda-roda yang bergerak itu adalah penelitian kriminologi dan
teori-teori kriminologi.(Soedjono Dirdjosisworo, 1994: 107).Ada beberapa
penggolongan teori dalam kriminologi antara lain(Soedjono Dirdjosisworo, 1994:
108-143) :
Teori Asosiasi Diferensial (Differential
Association Theory)Sutherland menghipotesakan bahwa perilaku kriminal
itu dipelajari melalui asosiasi yang dilakukan dengan mereka yang melanggar
norma-norma masyarakat termasuk norma hukum. Proses mempelajari tadi meliputi
tidak hanya teknik kejahatan sesungguhnya, namun juga motif, dorongan, sikap
dan rasionalisasi yang nyaman yang memuaskan bagi dilakukannya
perbuatan-perbuatan anti sosial
5.
Perilaku menyimpang di lihat dari
hukum yaitu
Teori hukum
teori
ini menghubungkan penyimpangan dengan segala tingkah laku orang –orang yang
sangat salah yang tidak tahu aturan sama sekali dan hukum yang ada hanya
sebagai hal yang kecil atau di anggap remih dan juga adanya dorongan untuk
melakuakan pelanggaran hukum tersebut. Bahwa berbagai bentuk pengingkaran
hukum terhadap aturan-aturan sosial
perilaku penyimpangan hukum ini juga adalah akibat dari kegagalan
mensosialisasi individu warga masyarakat untuk bertindak konform terhadap
aturan atau tata tertib yanga ada. Penyimpangan juga dominan di lakukan oleh
perilaku penyimpang kelompok-kelompok sosial yang gagal menanamkan sifat morel
dalam kehidupan Hukum adalah Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan
mengekspresikan bentuk dari konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur
tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman
terhadap pelanggar.
Hukum hanya sebagai kumpulan
peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim
Prilaku menyimpang atau melanggar hukum, dalam ruang lingkup studi
psikologi khusus merupakan bagian psikologi abnormal, dan didalam berbagai
jenis prilaku abnormal terdapat prilaku yang menyimpang yang merupakan
pelanggaran norma atau kaedah hukum. Diantara prilaku menyimpang , ada yang
tercetus karena kondisi kejiwaan yang menderitas kelainan, penyakit jiwa, dan
lainnya dimana secara lahiriah nampak sehat.Tapi terkadang ada juga karena
dorongan kejiwaan dapat juga mlakukan penyimpangan terhadap kaedah hukum seperti
: leptomani, sex-maniacdan lainnya.diamping itu pila ada prilaku menyimpang
yang didasarkan atas tumbuhnya keputusan untuk melakukan pelanggaran hukum
sekalipun ia tidak menderita kelainan jiwa dan hal ini sangat erat hubungannya
dengna aspek-aspek sosiso psikologisnya (lingkungannya) yang disebut dengan
kejahatan.
Prilaku menyimpang atau melanggar hukum, dalam
ruang lingkup studi psikologi khusus merupakan bagian psikologi abnormal, dan
didalam berbagai jenis prilaku abnormal terdapat prilaku yang menyimpang yang
merupakan pelanggaran norma atau kaedah hukum. Diantara prilaku menyimpang ,
ada yang tercetus karena kondisi kejiwaan yang menderitas kelainan, penyakit
jiwa, dan lainnya dimana secara lahiriah nampak sehat.
Tapi terkadang ada juga karena dorongan kejiwaan
dapat juga mlakukan penyimpangan terhadap kaedah hukum seperti : leptomani,
sex-maniacdan lainnya.diamping itu pila ada prilaku menyimpang yang didasarkan
atas tumbuhnya keputusan untuk melakukan pelanggaran hukum sekalipun ia tidak
menderita kelainan jiwa dan hal ini sangat erat hubungannya dengna aspek-aspek
sosiso psikologisnya (lingkungannya) yang disebut dengan kejahatan.
Prilaku menyimpang atau melanggar hukum, dalam
ruang lingkup studi psikologi khusus merupakan bagian psikologi abnormal, dan
didalam berbagai jenis prilaku abnormal terdapat prilaku yang menyimpang yang
merupakan pelanggaran norma atau kaedah hukum. Diantara prilaku menyimpang ,
ada yang tercetus karena kondisi kejiwaan yang menderitas kelainan, penyakit
jiwa, dan lainnya dimana secara lahiriah nampak sehat.
Tapi terkadang ada juga karena dorongan kejiwaan
dapat juga mlakukan penyimpangan terhadap kaedah hukum seperti : leptomani,
sex-maniacdan lainnya.diamping itu pila ada prilaku menyimpang yang didasarkan
atas tumbuhnya keputusan untuk melakukan pelanggaran hukum sekalivgpun ia tidak
menderita kelainan jiwa dan hal ini sangat erat hubungannya dengna aspek-aspek
sosiso psikologisnya (lingkungannya) yang disebut dengan kejahatan.
Casino Poker - Best Real Money Casinos
BalasHapusReal money poker online is one of the winwin 토토 oldest games available. It's easy to understand how 룰렛 테이블 to 셉인소 play poker online with your family 오늘 뭐 먹지 룰렛 or 데일리벳 friends.